Rabu, 21 Januari 2015

5 Jurus Sakti Meningkatkan Permintaan Konsumen

Image
Bisnis dikatakan sukses apabila permintaan konsumen semakin meningkat dari waktu ke waktu. Minimal permintaan tidak mengalami penurunan yang drastis. Agar permintaan meningkat, tentunya Sobat membutuhkan berbagai macam strategi yang tepat untuk dijalankan. Mungkin salah satu yang pernah Sobat lakukan adalah dengan melakukan berbagai penelitian, seperti riset pasar mengenai apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana menyakinkan konsumen bahwa produk yang Sobat jual bagus dan berkualitas.
Berikut ini 5 jurus sakti yang bisa Sobat coba untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk Sobat.
  1. Riset : selalu memantau kebutuhan pasar
Jangan pernah berhenti untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh Konsumen. Sobat harus bisa memanfaatkan hasil survey atau testimonial yang diberikan konsumen saat memberikan komentar terhadap produk maupun pelayanan yang Sobat berikan. Dari hasil riset tersebut, maka bisa saja muncul ide-ide kreatif yang dapat memberikan inovasi terbaru terhadap produk yang Sobat jual. Jika konsumen suka, maka permintaan pun akan meningkat.
  1. Menghasilkan konten yang berkualitas
Jika Sobat baru merintis suatu usaha, maka Sobat harus lebih gencar dalam melakukan promosi dan meyakinkan kosumen bahwa produk yang Sobat miliki bermanfaat dan berguna bagi konsumen. Sobat bisa mereview dan mengenalkan produk di berbagai media sosial agar dapat memberikan informasi kepada pembaca atau konsumen bahwa produk yang Sobat tawarkan memiliki manfaat bagi konsumen.
  1. Membuat grup khusus
Agar konsumen bisa terus menerus membeli produk Sobat, maka ada cara lain yang bisa Sobat lakukan. Cobalah untuk membuat grup khusus. Hal ini bertujuan untuk menjalin komunikasi berkelanjutan dengan konsumen, menjalin kedekatan secara lebih personal ke tiap-tiap pelanggan Sobat, dan yang terakhir adalah agar Sobat dapat memberikan penawaran khusus untuk konsumen yang telah tergabung dalam grup. Kepedulian Sobat terhadap konsumen akan membuat konsumen menjadi lebih respect terhadap toko online Sobat.
  1. Berikan penawaran produk khusus konsumen baru
Awalnya mungkin konsumen merasa ragu untuk mencoba produk Sobat. Hal ini biasanya sering terjadi. Namun Sobat bisa memberikan beberapa penawaran untuk memikat konsumen-konsumen baru. Cara ini merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh banyak penjual. Biasanya mereka memikat kosumen baru dengan memberikan diskon, promo, voucher atau pun ada juga yang memberikan produk secara cuma-cuma untuk konsumen baru agar mau mencobanya. Nantinya setelah konsumen mencoba produk yang Sobat tawarkan dan dinilai bagus dan bermanfaat, maka kemungkinan besar akan kembali lagi untuk membeli produk Sobat.
  1. Review konsumen
Manfaatkan website yang Sobat miliki dengan menambah fitur review produk atau kolom testimonial agar konsumen bisa memberikan masukkan terhadap produk maupun pelayanan Sobat. Kepercayaan konsumen terhadap produk yang Sobat tawarkan akan tercipta dari testimonial yang telah diberikan oleh konsumen sebelumnya. Konsumen tidak akan ragu membeli jika ulasan produk Sobat baik di mata mereka. Hasiil review tersebut akan bisa menjadi tolak ukur perkembangan masa depan bisnis Sobat.
Oleh: Winda Chan
Ilustrasi: Ary Pratama
Editor: Kiki A Larasati
Sumber: YEA Indonesia

Minggu, 18 Januari 2015

Ini Yang Akan Anda Hadapi Ketika Memulai Bisnis, Siapkah Anda??

business


Memulai bisnis bukanlah hal yang mudah, apalagi di zaman seperti sekarang ini. Banyak tantangan yang harus Anda hadapi. Masing-masing pengusaha mempunyai setiap tantangan tersendiri. Namun, seperti kata Mas J:

“Sukses berpola, gagal juga berpola.”

Setiap dari tantangan yang dihadapi oleh para pebisnis mempunyai pola tersendiri.
Menjalankan sebuah bisnis agar menjadi sukses dan profitable adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan dedikasi luar biasa, kerja keras dan pengorbanan. Akan tetapi, menjadi pengusaha atau entrepreneur adalah sesuatu yang dapat menjadikan bangsa kita lebih maju dan membuat dunia yang lebih baik bagi banyak orang.
Yang menjadi tantangan paling berat bagi Anda yang baru memulai bisnis bukan lagi masalah pembayaran kredit atau harga tanah yang jatuh. Berdasarkan data, pada tahun 2008 sebanyak 53% bisnis gagal dikarenakan penjualan yang lambat atau bahkan sama sekali tidak ada. Meski pada tahun 2010 jumlah tersebut menurun menjadi 44%, macetnya penjualan menjadi faktor paling dominan yang dapat menyebabkan bisnis Anda mengalami kegagalan.

Jika bisnis Anda diibaratkan sebagai mobil, penjualan adalah bahan bakar bisnis Anda. – Mas J

Fakta yang mengejutkan lainnya adalah jumlah pembeli yang tidak membayar atau terlambat membayar pada tahun 2010 naik dari 2% menjadi 14%. Hal ini tentu akan menghambat bisnis Anda. Karena itu, mem-follow uppembeli yang belum membayar sangatlah penting dan harus menjadi prioritas untuk bisnis Anda ke depannya.

Menjaga Pelanggan

Kebanyakan pebisnis terlalu fokus mencari pembeli baru dan terkadang melupakan pembeli yang sudah ada. Padahal, menjual kepada pembeli yang sudah pernah membeli produk Anda jauh lebih mudah daripada menjual kepada yang belum pernah membeli. Perbandingannya adalah 1:2.
Bahkan, pelanggan-pelanggan ini mempunyai efek yang dramatis terhadap perkembangan bisnis Anda.
  • Peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 5% dapat meningkatkan keuntungan bisnis Anda sebanyak 75%.
  • 80% omzet bisnis Anda di masa depan berada di tangan 20% pelanggan Anda.

Menjaring Calon Pembeli

Berdasarkan studi yang digarap oleh InsideSales.com, sangat jelas bahwa mengubah calon pembeli (lead) menjadi pembeli adalah salah satu dari yang sangat sulit diperjuangkan bagi para pebisnis.
Ketika telah menawarkan sebuah barang kepada calon pembeli, banyak pengusaha yang tidak mem-follow upmereka lagi. Padahal, calon pembeli hanya menunggu 5 menit saja untuk mendapat follow up dari pihak penjual. Tetapi, hanya 26% pengusaha yang mem-follow up calon pembeli tersebut dalam jangka waktu 5 menit. Sedangkan sisanya mem-follow up lebih dari 4 jam kemudian atau bahkan tidak pernah sama sekali.
Faktanya, 75% pebisnis hanya mencoba 2 kali untuk berkomunikasi dengan calon pembeli potensial, sebelum menyerah pada akhirnya.

Memperoleh Kredit

20% dari pemilik usaha takut untuk mengajukan pendanaan bisnis mereka karena takut proposal bisnis mereka akan ditolak.
Padahal, selama tahun 2008 dan 2009, lebih dari 60% proposal pendanaan yang diajukan kepada bank selalu diterima. Sedangkan sisanya ditolak karena alasan-alasan berikut:
  • Bank menolak pendanaan karena pembatasan untuk meminjamkan uang yang diperketat mempunyai kemungkinan 91%,
  • 39% karena agunan atau jaminan yang tidak cukup,
  • Track record atau sejarah kredit Anda tidak cukup baik mempunyai kemungkinan ditolak 37%,
  • Sedangkan 29% kemungkinan ditolak karena sejarah kredit perusahaan atau bisnis Anda yang tidak cukup baik,
  • Permintaan pinjaman yang terlalu besar mempunyai kemungkinan 17% untuk ditolak.
Berwirausaha bukanlah hal yang mudah, namun belajar dari orang-orang yang telah berpengalaman sebelum Anda dapat meminimalisir kegagalan yang itu-itu lagi dan Anda dapat belajar dari pengalaman mereka. See you on top!
Lihat lebih lengkap dalam infografik ini:
Memulai Bisnis
 18/01/2013 by  at YukBisnis.Com

5 Tangga Bisnis

 
 
Dengan mengetahui 5 tangga bisnis, kita bisa menyusun dan memprioritaskan langkah-langkah strategis dalam mencapai puncak bisnis.
Berikut adalah 5 tangga bisnis:
1. STARTING (Mulai);
2. PROFITING (Mendongkrak keuntungan);
3. SYSTEMIZING (Membangun sistem);
4. MULTIPLYING (Mengembangbiakkan);
5. REAPING FREEDOM (Mencapai Kebebasan).

1. STARTING
Saat mulai usaha fokus “bagaimana bisa survive” atau sekedar dapur ngepul terlebih dahulu. Jangan berusaha mencari laba besar saat awal, tapi carilah omset. Fokus bagaimana meramaikan ’toko’ anda dan mengkonversi sebanyak mungkin calon pelanggan menjadi pelanggan.
Lakukan pemasaran secara agresif dan teragenda. Jangan biarkan seharipun tanpa promosi. Lakukan hal ini terus-menerus sampai ‘kursi’ (kapasitas) yang anda tawarkan setidaknya mencapai 70% kapasitas. Misal, bisnis rumah makan, minimum 70% bangkunya selalu terisi.
Jika bisnis anda adalah distribusi, bukalah jalur distribusi sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Genjot volume penjualan anda bukan profit anda. Asalkan pembayaran bagus, profit rendahpun tidak menjadi masalah.
Rebut dan kuasai pasarnya terlebih dahulu, baru maksimumkan marginnya
Jangan terburu-buru membuat sistem secara detail, karena akan menghilangkan fleksibilitas dalam bisnis anda. Biasanya mantan karyawan diperusahaan besar akan fokus membuat sistem dibanding menggenjot penjualan. Ini adalah kesalahan fatal saat awal berbisnis!

2. PROFITING
Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda tawarkan sudah maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan keuntungan usaha.
Ada 3 hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer:
a. Menaikkan angka repeat order;
b. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan;
c. Menaikkan margin.
a. Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke tempat kita.
b. Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang tadinya belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c. Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan pengeluaran. Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti. Bedanya dengan tahap starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan yang sudah ada.
Secara detail materi profiting, dibahas di materi “5 Cara Menaikkan Keuntungan Usaha”.

3. SYSTEMIZING
Setelah dapur ngepul dan keuntungan melimpah, kini saatnya menyempurnakan sistem. Sebenarnya sistem tersebut mungkin sudah dirintis sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
Tujuan dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa anda dan siap dikembangbiakan (multiplying). Materi systemizing akan kami paparkan sacara terpisah pada materi berikutnya.
Jika profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri. Cukup membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Yang terpenting lagi, inilah saatnya Anda mencari GM/direktur yang jauh lebih pandai dan berpengalaman dari Anda.

4. MULTIPYING
Setelah sistem terbentuk perlu dilakukan uji coba dengan cara menduplikasi bisnis yg sudah ada yaitu dengan membuka cabang. Jangan terburu-buru untuk diwaralabakan jika sistem belum teruji. Jika Anda membutuhkan modal untuk usaha, gunakan pilihan untuk menjual sebagian saham cabang utama untuk membangun cabang baru. Uji sistem Anda dengan membuka cabang di beberapa tempat atau kota yang berbeda, sebelum akhirnya bisnis Anda siap diwaralabakan.
Ingat! Niatkan waralaba (franchise) untuk berbagi keuntungan, bukan mencari ‘korban’.

”Apa yang Anda tanam adalah apa yang akan Anda tuai”
Selain pilihan waralaba, sistem juga bisa diterapkan untuk mengembangbiakan cabang-cabang usaha anda secara konvensional.

5. REAPING FREEDOM
Kini tiba saatnya memetik apa yang telah ada tanam, yaitu kebebasan financial.  Dengan kata  lain “Bisnis anda jalan, anda jalan-jalan…”
Sekarang tiba saatnya meninggalkan ‘gading’ kepada orang-orang sekitar anda.